Unsur-Unsur Pokok Desain

 

TITIK

Sebuah titik menandai sebuah posisi dalam ruang. Secara konseptual, titik tidak memiliki ukuran panjang, lebar, maupun tinggi, dan karenanya bersifat statis, terpusat dan tidak memiliki arah.

 

Sebagai unsur utama di dalam perbendaharaan bentuk, maka sebuah titik dapat digunakan untuk menandai :

1.  kedua ujung sebuah garis

2.  persilangan antara dua garis

3.  pertemuan garis-garis di ujung sebuah bidang atau ruang

4.  titik pusat sebuah daerah

 

Walaupun secara teoritis sebuah titik tidak memiliki wujud ataupun bentuk, tetapi titik itu dapat dirasakan keberadaannya bila diletakkan di dalam suatu bidang visual. Tepat di tengah lingkungannya, sebuah titik terlihat stabil dan diam, mengorganisir unsur-unsur di sekeIiIingnya dan mendominasi bidang tersebut.

 

Apabila titik tersebut dipindahkan dari pusatnya, maka bidang tersebut menjadi Iebih agresif dan mulai saling berlomba untuk memperlihatkan kekuatan pengaruhnya. Suatu tegangan visual tercipta di antara titik dan bidangnya.

 

Sebuah titik tidak memiliki dimensi. Untuk memperlihatkan keberadaan sebuah titik dalam suatu ruang atau di atas permukaan tanah, maka titik itu harus diproyeksikan secara vertikal menjadi suatu bentuk linier, Seperti sebuah kolorn, tugu atau menara. Setiap elemen kolumnar dalam gambar denah akan terlihat sebagai sebuah titik, dan oleh karena itu tetap rnengandung ciri visual sebuah titik.

 

Bentuk-bentuk lainnya yang merupakan turunan dari titik, yang memiliki sifat visual yang sarna adalah :

1.  lingkaran

2.  silinder

3.  bola

 

Dua buah Titik

Dua buah titik melukiskan sebuah garis yang menghubungkannya. Meskipun titik-titik tersebut memberikan pada garis panjang tertentu, garis itu juga dapat dianggap sebagai segmen dari garis yang panjangnya tidak teratas.

 

Selanjutnya, dua buah titik juga dapat menunjukkan sebuah sumbu yang terletak tegak lurus terhadap garis yang dilukiskannya, di mana keduanya adalah simetri. Karena sumbu tersebut panjangnya tidak terhingga, maka dalam beberapa hal sumbu tersebut menjadi lebih dominan dibandingkan dengan garis yang dilukiskan tadi.

 

Namun dalam kedua kasus di atas, baik garis yang dilukiskan dan sumbu tegak lurus tadi terlihat menjadi lebih dominan dibandingkan dengan kebanyakan garis yang mungkin melewati masing-masing titik tersebut.

 

GARIS

Sebuah titik yang diperpanjang akan rnenjadi sebuah garis. Secara konseptual, sebuah garis memiliki panjang, tetapi tidak rnemiliki lebar atau tinggi. Berbeda dengan sebuah titik yang pada dasarnya statis, sebuah garis dalarn rnenggambarkan jalur pergerakan sebuah titik yang bergerak, secara visual mampu memperlihatkan arah, pergerakan dan pertumbuhannya.

 

Garis adalah unsur penting dalam pembentukan konstruksi visual.

 

Garis dapat :

1.  menggabungkan menghubungkan mengelilingi, atau memotong elemen visual lainnya.

menggambarkan adanya sisi-sisi dan memberikan wujud pada bidang-bidang.

2.  menegaskan sifat-sifat permukaan bidang-bidang.

 

Meskipun secara teoritis sebuah garis hanya memiliki satu dimensi, garis harus memiliki tingkat ketebalan tertentu sehingga dapat dilihat oleh mata. Garis dikenali secara sederhana karena panjangnya mendominasi Iebarnya. Karakter sebuah garis, baik lurus atau Iengkung, jelas atau samar-samar, indah atau tidak teratur, ditentukan oleh persepsi kita terhadap pertandingan panjang dan Iebar-nya, kontur serta tingkat kesinambungannya.

 

Bahkan pengulangan yang sederhana dari elemen yang mirip atau sama, jika cukup berkesinambungan dapat dianggap sebagai garis. Jenis garis semacam ini memiliki kualitas tekstur yang berarti.

 

Orientasi atau arah sebuah garis dapat mempengaruhi peranannya dalam sebuah konstruksi visual. Bila sebuah garis vertikal dapat menunjukkan keadaan seimbang dengan gaya tarik bumi, melambangkan kondisi manusia, ataupun menunjukkan sebuah posisi di dalam ruang, sebuah garis horisontal dapat mewakili stabilitas, permukaan bidang tanah, horison ataupun keadaan badan terbaring.

 

Garis miring merupakan deviasi dari garis tegak atau horisontal. Garis tipe ini dapat terlihat sebagai garis vertikal yang roboh atau garis horisontal yang sedikit bangun. Dalam tiap kasus tersebut, baik garis yang jatuh menuju suatu titik di bidang tanah ataupun bangun mengarah pada suatu titik di langit, semuanya menunjukkan suatu dinamika dan aktivitas visual terlihat dalam keadaan tidak seimbang.

 

Dari Garis menjadi Bidang

Dua buah garis sejajar memiliki kemampuan untuk menggambarkan sebuah bidang. Sebuah membran ruang transparan dapat dibentangkan di antara kedua garis tersebut untuk memperjelas hubungan visualnya. Semakin dekat jarak kedua garis tersebut, semakin kuat kesan bidang yang ditampilkannya.

 

Pengulangan sederet garis-garis sejajar akan Iebih memperkuat persepsi kita terhadap bidang yang dibentuknya. Apabila garis-garis ini diperpaniang sepanjang bidang yang dibentuknya, bidang maya tersebut akan menjadi nyata dan bagian kosong di antara garis-garis tadi menjadi seolah-olah jeda dari permukaan datar tersebut.

 

Diagram-diagram ini menggambarkan perubahan sebaris kolom berbentuk bundar, yang pada dasarnya berfungsi menyangga sebagian dinding, kemudian berubah menjadi kolom bujur sangkar yang merupakan kesatuan bagian dari bidang dinding, dan pada akhirnya kolom-kolom tadi menjadi pilar dengan relief sepanjang permukaan bidang dinding.

 

BIDANG

Sebuah garis yang diteruskan ke arah yang berbeda dengan arah asalnya akan menjadi sebuah bidang.

Pada dasarnya, sebuah bidang memiliki panjang dan lebar, tetapi tidak memiliki tinggi.

Wujud adalah karakter utama yang dimiliki oleh sebuah bidang. Wujud ditentukan oleh kontur garis yang membentuk sisi-sisi sebuah bidang. Karena persepsi kita tentang wujud dapat dikaburkan oleh pandangan perspektif, maka wujud sebenarnya dari sebuah bidang hanya dapat dilihat jika kita memandangnya dari arah depan saja.

 

Ciri-ciri pendukung lain yang dimiliki sebuah bidang yaitu warna permukaannya, pola dan tekstur mernpengaruhi bobot dan stabilitas secara visualnya. Dalam kornposisi suatu konstruksi visual, suatu bidang berfungsi untuk membentuk batas-batas sebuah volume.

 

VOLUME

 

Sebuah bidang yang diperluas dalam arah yang berbeda dari arah asalnya akan menjadi sebuah ruang.  Secara konsep, Sebuah volume mempunyai tiga dimensi, yaitu: panjang, Iebar, dan tinggi.

 

Semua volume dapat dianalisis dan dipahami terdiri atas :

1.  titik atau ujung di mana beberapa bidang bertemu.

2.  garis atau sisi-sisi di mana dua buah bidang berpotongan.

3.  bidang atau permukaan yang membentuk batas-batas volume.

 

Bentuk adalah ciri utama yang menunjukkan suatu volume. Hal ini ditentukan oleh wujud dan hubungan antara bidang-bidang yang menggambarkan batas-batas dari volume tersebut.

 

Sebagai unsur tiga dimensi di dalam perbendaharaan perancangan arsitektur, suatu volume dapat berbentuk padat – ruang yang ditempati massa – atau ruang kosong – yaitu ruang yang terdiri dari atau dibatasi oleh bidang-bidang.

~ by Siti Arfah Annisa on February 22, 2009.

One Response to “Unsur-Unsur Pokok Desain”

  1. sangat inspiratif..thanks

Leave a comment